”Apa misi hidupmu di dunia ini?
Untuk apa saya hidup di dunia ini?
Jika saya telah tiada, warisan apa yang akan aku tinggalkan?
Aku ingin dikenang sebagai apa?
Apakah saya akan menjadi orang biasa-biasa saja? Tiadakah “arti” atau “nilai” yang akan aku tinggalkan?
Pertanyaan-pertanyaan di atas begitu mengusik diri saya akhir-akhir ini.
Hidup yang tidak dikaji adalah hidup yang tak layak untuk dihidupi.
Menjelang miladku akhir Agustus nanti, bertambah umur–berkurang pula masa sisa kehidupanku. Apa saja yang telah kuperbuat. Apa yang akan aku pertanggungjawabkan selama masa hidup ini?
Hidup haruslah punya “arti”!
Selagi Ramadhan ini, saya ingin memperbaiki diri. Saya tak ingin hidup yang biasa-biasa saja. Seperti seorang Pujangga katakan, “Sekali berarti, sesudah itu mati.”
Alhamdulillah, Allah berikan kelapangan pada kami. Selama bulan puasa ini, kami diberi kelapangan dalam bisnis kami (http://efashion.co.nr). Jika yang lain pada bulan puasa ini adalah masa puncaknya bisnis fashion, kami diberi kemudahan oleh Allah Swt untuk memperbaiki diri.
Insya Allah selama bulan Ramadha ini kami memperkaya diri dengan ilmu. Selama sebulan kami–saya dan isteri ngekos di Bandung, tepatnya dekat “Pesantren Daarut Tauhid”.
Lingkungan yang mendukung, Alhamdulillah, hari-hari bisa diisi dengan beribadah dan mencari ilmu.
Semoga kami istiqomah dan bisa memperbaiki diri.
Salam kami untuk Anda semua, semoga Ramadjan ini memberi makna bagi kita untuk mendapatkan takwa. Semoga Allah Swt merahmati kita semua.
Masjid Daarut Tauhid, Bandung, 21-08-10