Ketika Hodja sedang mengumandangkan azan waktu zuhur, beberapa tetangganya justru asik mengobrol di depan rumah dan mereka bertingkah seolah-seolah mereka tidak mendengar azan tersebut. Memang para tetangga itu jarang pergi ke masjid.
Hodja mengeraskan lagi suaranya, tapi tidak ada yang berubah. Ia kemudian lari ke arah para tetangga itu sambil terus mengumandangkan azan. Beberapa tetangga mulai mengira ada sesuatu yang terjadi padanya. Maka mereka pun bertanya:
“Ada apa, Efendi Hodja? Kenapa kau azan sambil berlari?”
“Aku penasaran seberapa jauh jangkauan suaraku jadi aku berlari untuk mengejarnya.”